nusakini.com--Bertempat di Desa Tambak Jaya, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, Jumat (11/5), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan beroperasinya lembaga penyalur BBM (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Khusus Bersubsidi/SPBKB) Way Tenong. Sesuai komitmen pemerintah dalam mewujudkan Program BBM Satu Harga, SPBKB Way Tenong merupakan titik ke-62 BBM Satu Harga, atau titik ke-5 yang dibangun di tahun 2018. SPBKB Way Tenong merupakan lembaga penyalur BBM Satu Harga yang dibangun oleh PT. AKR Corporindo (Tbk). 

Sebelumnya, sampai dengan bulan Mei tahun 2018 ini, telah dibangun empat lembaga penyalur BBM Satu Harga yaitu: titik ke 58 di Kec. Sei Menggaris Kab. Nunukan-Kalimantan Utara; titik ke 59 di Kec. Liang Kab. Banggai Kepulauan-Sulawesi Tenggah; titik ke 60 di Kec. Banggai Tengah Kab. Banggai Laut-Sulawesi Tenggah, dan titik ke 61 di Distrik Prime Kab. Lanny Jaya-Papua. 

Dalam peresmian tersebut, Kepala Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH MIGAS) Fanshurullah Asa mengatakan, Program BBM Satu Harga merupakan perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ia berharap penyaluran BBM bersubsidi ini dilaksanakan dengan baik sehingga dinikmati oleh masyarakat yang berhak. 

Fanshurullah juga menghimbau agar badan usaha yang telah memiliki Izin Niaga Umum, ikut mendaftar untuk menyalurkan BBM bersubsidi. "Ini soal keberpihakan badan usaha mau terlibat membantu Pemerintah. Solar (bersubsidi) dijual Rp 5.150 per liter. Dengan harga minyak seperti sekarang, dari sisi harga pasti rugi. Tapi AKR dapat untung di tempat lain," katanya. Peresmian BBM satu harga di Way Tenong ini juga dihadiri oleh Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM Yuli Rachwati, Bupati Lampung Barat H. Parosil Mabsus, Direktur PT. AKR Corporindo Tbk Bambang Setiono, jajaran TNI/Polri serta pejabat daerah lainnya. 

Pada kesempatan tersebut, Yuli Rachmawati menyatakan bahwa dengan telah beroperasinya lembaga penyalur BBM di Way Tenong, masyarakat akan memperoleh BBM Jenis Solar dengan harga yang sama sesuai yang ditetapkan Pemerintah yaitu Rp 5.150 per liter dari semula Rp. 7.500 - 8.000 (S) per liter sebelum dibangunnya SPBKB Way Tenong. 

"Diharapkan BBM jenis Solar dapat disalurkan secara langsung kepada konsumen pengguna dengan harga yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sehingga mendorong perekonomian di daerah," jelas Yuli. 

Dengan total kapasitas BBM sebesar 24 Kilo Liter (KL) yang terdiri dari 12 KL untuk Solar dan 12 KL untuk Akra 92, Yuli Rachmawati juga mengharapkan dukungan dari Pemerintah Daerah dan TNI/Polri serta pengawasan oleh BPH Migas agar ketersediaan solar di Way Tenong dapat terjamin. 

Peresmian SPBKB Way Tenong disambut gembira masyarakat setempat, karena akhirnya mereka dapat menikmati BBM solar dengan harga yang sama di pulau Jawa. "Tentunya hal ini akan meringankan beban masyarakat yang selama ini kesulitan dalam membeli BBM," ungkap Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus. 

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Ditjen Migas Kementerian ESDM dan BPH MIGAS, untuk Provinsi Lampung, setelah SPBKB Way Tenong (Lampung Barat), rencananya juga akan didirikan SPBKB di dua wilayah lain yaitu di Kecamatan Ngambur (Pesisir Barat) dengan lembaga penyalur PT. AKR Corporindo (Tbk) dan Kecamatan Suoh (Lampung Barat) dengan lembaga penyalur PT Pertamina. 

Dalam peta jalan BBM Satu Harga, hingga akhir tahun 2017 telah beroperasi 57 lembaga penyalur di mana 54 lembaga penyalur PT. Pertamina dan 3 lembaga penyalur PT. AKR Corporindo. Pada tahun 2018 akan didirikan 73 lembaga penyalur, terdiri dari 67 lembaga penyalur PT Pertamina dan 6 lembaga penyalur PT AKR Corporindo (Tbk).(p/ab)